PROPOSAL
SOSIALISASI
PEMECAHAN MASALAH BAHAN BAKU DAN RENCANA PRODUK TAHU DAN TEMPE PADA PABRIK “HOME
INDUSTRI MAJU MAKMUR” DI SAMPIT
Disusun oleh Kelompok 3 :
BAMBANG SISWANTO : 14.11.318.002401
EBEN EZER
SIMANGUNSONG : 14.11.318.002388
RAHMAD SETIAWAN :
14.11.318.002402
SULAMAH :
14.11.318.002381
YUNI DWIASTUTI :
14.11.318.002385
JESY NOVIA :
14.11.318.002386
MILAWATI :
14.11.318.002390
RUSITA NUR
KHASANAH :
14.11.318.002392
LUSI SUSANTI :
14.11.318.002391
YAZID FAHMI :
14.11.318.002304
AMAR MA’RUF :
14.11.318.002393
SIDRI CANDRA :
14.11.318.002396
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI (STIE) SAMPIT
SAMPIT
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2018 yang bertempat di Jl. Camar 20 No. 23 pada Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju
Makmur” milik Bapak Khamin yang telah dapat berjalan sesuai rencana dan semua program dapat
terealisasi dengan baik.
Proposal ini memberikan gambaran
secara umum tentang situasi dan kondisi yang ada di Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju
Makmur”. Selain
itu, dalam proposal ini kami
memaparkan program-program Kerja yang dilaksanakan diberbagai bidang kehidupan
selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal ini.Pembuatan proposal
ini masih jauh dari sempurna kritik dan saran kami tunggu untuk pembelajaran
pembuatan proposal selanjutnya.
Sampit, Maret 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian sampai saat ini masih diyakini
sebagai salah satu akar perekonomian bangsa Indonesia. Menurut Wibowo (2004),
pembangunan pertanian dilaksanakan melalui pengembangan diberbagai sektor
pertanian seperti pada sub sektor tanaman pangan. Pembangunan dan pengembangan
sub sektor tanaman pangan mempunyai posisi yang strategis dan penting karena
sub sektor ini mempunyai peran sebagai penghasil makanan pokok bagi penduduk
Indonesia sehingga peranan ini tidak dapat disubtitusi secara sempurna oleh
sektor lain. Di Indonesia, salah satu komoditas tanaman pangan yang
dikembangkan ialah kedelai. Kedelai adalah salah satu dari sekian banyak produk
pertanian yang dibutuhkan dan diminati masyarakat di Indonesia, baik sebagai
bahan makanan manusia, pakan ternak, dan bahan baku industri. Salah satu hasil
olahan kedelai ini yang banyak berkembang di masyarakat adalah tahu dan
tempe.
Industri tahu dan tempe merupakan salah satu industri
yang masih dibutuhkan dan menjadi salah satu industri yang berpontensi untuk
dikembangkan.
Dalam hal ini, pabrik tahu dan tempe
merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM). Dimana Usaha Kecil Menengah (UKM)
merupakan sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Sedangkan menurut Keppres No. 99 tahun 1998, Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya
mampu meningkatkan perekonomian rakyat sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan mampu menyerap tenaga kerja. Salah
satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bertempat dipabrik Tahu dan Tempe “Home Industri
Maju Makmur”.
Dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) ataupun
pabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” sendiri
tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan dalam menjalankan maupun
mempertahankan usaha tersebut tetap berjalan. Salah satu permasalahan yang
ditemukan dalam pabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” adalah seperti produksi. Dimana produksi yang dimaksud adalah bahan
baku, baik yang primer (kedelai) hingga bahan baku sekunder (kayu bakar) yang
sulit didapat dan harganya yang cukup mahal. Masalah-masalah tersebut akan
menghambat kelangsungan berjalannya usaha yang dijalankan, maka dari itu
strategi mempertahankan produk sangatlah dibutuhkan dalam menjalankan usaha agar tetap stabil.
Bahan
bakar adalah salah satu bahan penentu yang penting dalam proses pembakaran atau
perebusan tahu dan tempe. Bahan bakar kayu salah satunya. Kayu bakar adalah
segala jenis bahan kayu yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Umumnya kayu bakar merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan
pemotongan, dan masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayunya.
Indonesia terlebih Kalimantan dikenal sebagai penghasil kayu yang mendominasi
pasar pada masa kejayaannya, sehingga terjadi penebangan kayu secara
besar-besaran, baik kayu yang digunakan untuk bahan bangunan hingga dijadikan
sebagai kayu bakar. Hal ini diyakini sebagai penyebab terjadinya perubahan
lingkungan yang terjadi saat ini, dan berimbas pada pelarangan permanen oleh
pemerintah terhadap penebangan pohon secara ilegal, dengan adanya pelarangan
ini, nilai jual dan beli kayu untuk dijadikan kayu bakar pun menjadi sangat
mahal. Mahalnya kayu bakar sendiri menjadi permasalahan dalam pembuatan tahu
tempe, dimana pemilik pabrik akan mengeluarkan biaya lebih besar hanya untuk
bahan bakar.
Dalam
kaitannya dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diajak untuk meneliti
dan merumuskan masalah yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan
dalam masyarakat dan merumuskannya. Dengan makin tingginya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka mahasiswa dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar
dapat berdaya dan berhasil . Oleh karena itu, teori yang didapatkan dari bangku
kuliah diharapkan dapat diterapkan di lapangan. Pengetahuan teoritis belumlah
dapat memberikan gambaran yang konkret jika belum diterapkan di lapangan.
Oleh
karena itu melalui KKN ini mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja
dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
1.2 Batasan Masalah
Bagian ini
sangat erat dengan pokok masalah yang tercermin dibagian latar belakang
masalah. Dengan keterbatasan peneliti baik waktu, dana dan yang lainnya maka
peneliti disini hanya meneliti beberapa masalah yang ada. Jadi tidak semua
masalah yang muncul diteliti, agar hasil penelitian lebih fokus. Batasan
masalah yang diambil dalam penelitian kali ini yaitu :
1.
Permasalahan pada produksi yang berfokus pada mahalnya kayu sebagai bahan
bakar pembuatan tahu tempe.
2.
Bagaimana cara mempertahankan produktifitas tahu.
1.3 Tujuan KKN
1.
Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat dan pengalaman
dalam kerja nyata.
2.
Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadian mahasiswa..
1.4 Manfaat KKN
1.
Bagi Mahasiswa
Melatih para mahasiswa agar lebih terampil dalam memecahkan masalah yang
ada didalam masyarakat agar dapat mampu memberdayakan masyarakat secara
langsung.
2.
Bagi Perguruan Tinggi
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
3.
Bagi Masyarakat
Memperolehan bantuan pemikiran dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan
serta memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan,
dan melaksanakan pembangunan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Manajemen
sumber daya manusia adalah
suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia
- bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis MSDM didasari pada
suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia
- bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen sumber daya manusia juga
menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (dalam Lang,2012) dalam buku
“Pengembangan Sumber Daya Manusia” menyatakan bahwa Kualitas Sumber
Daya Manusia adalah menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik (kualitas fisik)
dan aspek nonfisik (kualitas non-fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja,
berfikir dan keterampilan.
Menurut Sinuraya (2005:19) pengertian Bahan baku merupakan bahan
dasar yang dipakai dalam proses produksi perusahaan yang merupakan bagian
terbesar didalam pembentukan barang jadi.
Menurut Guritno (2002:342) bahan baku adalah bahan yang sama sekali mentah
atau belum diolah, yang dipakai untuk pembikinan suatu produk.
Menurut Mulyadi (2005:270) bahan baku yang dapat digunakan dalam proses
produksi dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan Baku langsung
Maksud semua bahan baku yang merupakan bagian dari berbagai barang jadi
yang dihasilkan.
2 Bahan Baku Tidak langsung
Maksudnya bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetap tetapi
tidak secara langsung tampak barang jadi yang akan dihasilkan.
2.1.1 Pengertian
Persediaan Bahan Baku
Pada dasarnya tujuan dari persediaan bahan baku
adalah untuk mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang
dalam pelaksanaannya dilakukan secara berturut-turut dan terus menerus dalam
menghasilkan barang atau produk. Dengan demikian dapatlah dilakukan bahwa persediaan
bahan itu mempunyai peranan yang tidak dapat diabaikan dalam pengembangan
perusahaan.
Menurut Assauri (2004:170) Persediaan adalah merupakan salah satu unsur
yang
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh,
diubah, yang kemudian dijual kembali.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan baku
Hal yang sangat erat hubungannya dengan penyediaan bahan baku ini adalah mengenai
besar kecilnya penyediaan bahan baku itu sendiri. Besar kecilnya penyidaan
bahan baku persediaan bahan baku relatif bagi setiap perusahaan. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku yang
dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut (Reksohadiprodjo, 2002:28) :
1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap
gangguan kehabisan persediaan bahan baku yang mana akan dapat menghambat
atau mengganggu jalannya proses produksi.
2. Volume dari produksi yang direncanakan, dimana volume produksi yang
direncanakan itu sendiri sangat tergantung pada volume penjualan yang telah
direncanakan oleh perusahaan.
3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk mendapatkan
biaya
pembelian yang minimal.
4. Harga dari pembelian bahan baku.
5. Biaya
penyimpanan dan resiko menyimpan digudang.
2.2 Penyimpanan dan Penggudangan
Faktor yang pengaruhnya sangat besar terhadap penanganan barang adalah letak
dan desain gudang dimana barang tersebut disimpan. Kegiatan penggudangan dalam
hal ini pada umumnya adalah kegiatan penyimpanan bahan persediaan.
Secara umum gudang diperlukan dengan dua tujuan sebagai berikut:
- Pengurangan biaya transportasi dan produksi. Gudang memiliki peranan penting dalam proses pengendalian dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya gudang berkaitan erat dengan persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat mengurangi biaya transportasi dan produksi.
- Kebutuhan produksi. Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan karakteristik dan sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang bisa langsung dikonsumsi dan ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Contoh dari barang ini adalah minuman anggur, untuk barang seperti ini dan karakteristik serupa memerlukan gudang sebagai tempat penyimpanan barang ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2.2.1 Analisis SWOT
Menurut Hunger
and Wheelan (2003) Analisis situasi merupakan awal proses perumusan
strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis
untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan
kekuatan-kekuatan internal, di samping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal
dan kelemahan-kelemahan internal.
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. analisis ini didasarkan pada logika yang
dapatmemaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. dengan demikian
perencanaan
strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini
disebut dengan Analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis
situasi adalah SWOT (Rangkuti, 2006).
Tabel 2.2.1 Identifikasi faktor Kekuatan,
kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam pemasaran tahu di pabrik “Home Industri Maju
Makmur”.
Faktor Internal
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Sumber Daya Manusia
|
·
Berpengalaman dalam bidang industri tahu
|
·
Tingkat pendidikan yang rendah
|
Pemasaran
|
·
Pemasaran langsung ke konsumen
·
Kualitas tahu dan tempe yang baik
|
·
Cakupan pemasaran yang terbatas
|
Produksi
|
·
Pembuatan tahu dan tempe yang masih tradisional
|
·
Alat produksi yang
masih terbatas dan tidak berkembang.
|
Manajemen
|
·
Limbah dikelola dengan optimal
|
·
Kurang pengawasan bagian pelayanan
|
Faktor Eksternal
|
Peluang
|
Ancaman
|
Pesaing
|
·
Hubungan baik dengan antar Pesaing
·
Pabrik sudah terkenal
di wilayah sekitar
|
·
Adanya persaingan kualitas dan kuantitas dari industri tahu
|
Konsumen
|
·
Adanya kepercayaan dari konsumen
|
|
Pemasok Bahan Baku
|
·
Kualitas bahan baku terjamin
|
·
Harga bahan baku yang tidak tetap
|
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN
3.1 Teknik Pelaksanaan
Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan dilaksanakan dipabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” yang beralamat di Jl. Camar 20 Nomor 23 RT 05 RW 02 Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang. Industri ini berdiri sekitar tahun 1992 dan sudah beroperasi sampai
sekarang.
Jumlah
tenaga kerja di pabrik tahu berjumlah tiga belas (13) orang, dan dibantu siswa magang sebanyak dua (2) orang. Proses produksi mulai dari pengolahan
bahan mentah hingga pemasaran dilakukan oleh pekerja secara bersama-sama. Hal
yang dapat dilihat dari pengamatan terhadap proses produksi di pabrik tahu dan
tempe adalah setiap pekerja seperti pada industri besar.
2.2 Kegiatan yang Ditekuni
2.2.1
Permasalahan
Menganalisa Mekanisme pemasaran tahu dan
tempe ini melibatkan beberapa pihak diantaranya produsen, konsumen, pemasok,
dan lembaga pemasaran. Masalah yang dihadapi oleh industri tahu dan tempe “Home Industri Maju
Makmur” di
kota Sampit ini salah satunya adalah
masalah dibidang bahan baku kayu bakar. Harga kayu bakar yang cukup tinggi, dimana
jika membeli kayu bakar sebanyak 1 truk menghabiskan uang Rp. 1.000.000,- dan
isi kayu bakar itupun tidak sampai penuh.
2.2.2
Sebab Masalah
Sebab masalah yang ada di Pabrik “Home Industri Maju
Makmur” dikarenakan
pembuatan tahu dan tempe masih tradisional dan masih mengandalkan bahan baku
kayu pohon. Kurangnya pengetahuan mengenai bahan bakar pengganti yang jauh
lebih ramah lingkungan.
2.2.3
Akibat Masalah
Akibat dari ketergantungan kepada kayu bakar
dari pohon menyebabkan rusaknya lingkungan secara global, dan dalam pabrik
sendiri mengalami pengurangan produksi hingga harus menanggung kerugian berupa
penambahan anggaran untuk masalah bahan bakar kayu.
2.2.4
Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah yang kami sarankan yaitu antara lain:
1.
Membuat gudang pemasok untuk kayu bakar, agar pada saat harga kayu dalam
kondisi stabil, pemilik dapat membeli pasokan untuk kayu bakar cadangan.
2.
Menggantikan bahan bakar kayu dengan alternatif bahan bakar yang lebih
ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan contoh seperti briket (serbuk
gergaji kayu).
2.2.5
Pemecahan Masalah
Dari kedua alternatif diatas dapat kami
simpulkan bahwa untuk pemecahan masalah bahan bakar dari Pabrik “Home
Industri Maju Makmur”, akan lebih baik jika bahan bakar kayu diganti dengan bahan bakar yang
lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Serta perlu
adanya sosialisasi mengenai bahan bakar alternatif yang akan membantu pemilik
agar bisa membantu warga sekitar untuk lebih bisa menjaga lingkungan sekitar.
2.2.6
Program Unggulan
Tujuan :
Untuk Meningkatkan daya beli konsumen pada produk tahu dan tempe disemua
kalangan,serta dapat meningkatkan keuntungan atau laba dan meminimalkan
kerugian yang akan diperoleh. Serta mensejahterakan para karyawan pabrik.
Sasaran :
Pemilik pabrik serta semua karyawan
Tanggal :
13 Maret 2018
Waktu :
14.00 – 17.00 WIB
Tempat :
Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju Makmur”
Alamat : Jl. Camar 20 Nomor 23 RT 05 RW 02 Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang.
2.2.7
Kegiatan Sosial
Kemasyarakatan
Bentuk kegiatan :
1.
Pembukaan KKN,
2.
Mengadakan acara gotong royong
3.
Sosialisasi Cara mempertahankan produk
4.
Mempelajari proses pembuatan tahu dan tempe
5.
Penutupan KKN.
Tujuan :
Menjalin silaturahmi dan mengenal pemilik dan para
karyawan dipabrik tersebut.
2.3 Sumber Dana
Sumber dana ini kegiatan ini berasal dari Anggaran
Perguruan Tinggi (STIE Sampit).
2.3.1 Anggaran Rencana Kegiatan
Anggaran Dana untuk Sosialisasi dan Pengabdian :
No.
|
Keterangan
|
Banyak
|
Harga persatuan
|
Jumlah
|
1
|
Baju Kaos (Cindramata)
|
18
|
Rp.
27.500,-
|
Rp. 495.000,-
|
2
|
Sablon
|
18
|
Rp. 20.000,-
|
Rp. 360.000,-
|
3
|
Konsumsi Makanan Peserta
|
18
|
Rp. 10.000,-
|
Rp. 180.000,-
|
4
|
Air Mineral (Aqua)
|
1 Dus
|
Rp. 35.000,-
|
Rp. 35.000,-
|
5
|
Spanduk Uk. 1*3
|
2
|
Rp. 105.000,-
|
Rp. 210.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 1.280.000,-
|
2.3.2 Jadwal Kegiatan
No.
|
Tanggal
|
Waktu
|
Nama Kegiatan
|
Narasumber
|
1
|
Sabtu
17-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Pembukaan KKN
|
Dosen Pembimbing
|
2
|
Minggu
18-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Sosialisasi
|
Dosen Pembimbing &
Mahasiswa
|
3
|
Senin
19-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Sosialisasi
|
Mahasiswa
|
4
|
Selasa
20-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Mempelajari proses
pembuatan tahu dan tempe
|
Mahasiswa
|
5
|
Rabu
21-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Kegiatan sosial
dipabrik
|
Mahasiswa
|
6
|
Kamis
22-03-2018
|
15.00 s/d 17.00
|
Penutupan KKN
|
Dosen Pembimbing
|
Daftar Pustaka
Arif dan Wibowo. 20004. Akuntansi Untuk Bisnis Usaha Kecil dan
Menengah. Grasindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi
Kedua Belas, PT. Indekx, Jakarta.
Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya on Segmentasi Seri 9
Elemen Marketing. PT. Mizan Pustaka, Bandung.
Kotler,
Philip dan Keller, Kevin Lane. 2004, Manajemen Pemasaran 2, Edisi
Milenium, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L, 2003. Manajemen Strategis, Andi, Jakarta.
Freddy, Rangkuty. 2006.
Teknik Mengukur dan Strategi Maningkatkan Kepuasan
Pelanggan, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Iswanto. 2008. Design dan Implementasi
Sistem Embeded. Gava Media,
Yogyakarta.