Kamis, 24 Januari 2019

Proposal KKN tentang Pabrik Tahu


PROPOSAL
SOSIALISASI PEMECAHAN MASALAH BAHAN BAKU DAN RENCANA PRODUK TAHU DAN TEMPE PADA PABRIK “HOME INDUSTRI MAJU MAKMUR” DI SAMPIT
 





         

Disusun oleh Kelompok 3 :
                        BAMBANG SISWANTO                                    : 14.11.318.002401
                                EBEN EZER SIMANGUNSONG                        : 14.11.318.002388
                                RAHMAD SETIAWAN                                      : 14.11.318.002402
                                SULAMAH                                                         : 14.11.318.002381
                                YUNI DWIASTUTI                                            : 14.11.318.002385
                                JESY NOVIA                                                      : 14.11.318.002386
                                MILAWATI                                                        : 14.11.318.002390
                                RUSITA NUR KHASANAH                               : 14.11.318.002392
                                LUSI SUSANTI                                                  : 14.11.318.002391
                                YAZID FAHMI                                                  : 14.11.318.002304
                                AMAR MA’RUF                                                : 14.11.318.002393
                                SIDRI CANDRA                                                 : 14.11.318.002396

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SAMPIT
SAMPIT
2018

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2018 yang bertempat di Jl. Camar 20 No. 23 pada Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju Makmur” milik Bapak Khamin yang telah dapat berjalan sesuai rencana dan semua program dapat terealisasi dengan baik.
            Proposal ini memberikan gambaran secara umum tentang situasi dan kondisi yang ada di Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju Makmur”. Selain itu, dalam proposal ini kami memaparkan program-program Kerja yang dilaksanakan diberbagai bidang kehidupan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
            Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal ini.Pembuatan proposal ini masih jauh dari sempurna kritik dan saran kami tunggu untuk pembelajaran pembuatan proposal selanjutnya.

                                                                                                Sampit,     Maret 2018


                                                                                                            Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertanian sampai saat ini masih diyakini sebagai salah satu akar perekonomian bangsa Indonesia. Menurut Wibowo (2004), pembangunan pertanian dilaksanakan melalui pengembangan diberbagai sektor pertanian seperti pada sub sektor tanaman pangan. Pembangunan dan pengembangan sub sektor tanaman pangan mempunyai posisi yang strategis dan penting karena sub sektor ini mempunyai peran sebagai penghasil makanan pokok bagi penduduk Indonesia sehingga peranan ini tidak dapat disubtitusi secara sempurna oleh sektor lain. Di Indonesia, salah satu komoditas tanaman pangan yang dikembangkan ialah kedelai. Kedelai adalah salah satu dari sekian banyak produk pertanian yang dibutuhkan dan diminati masyarakat di Indonesia, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, dan bahan baku industri. Salah satu hasil olahan kedelai ini yang banyak berkembang di masyarakat adalah tahu dan tempe.  
Industri tahu dan tempe merupakan salah satu industri yang masih dibutuhkan dan menjadi salah satu industri yang berpontensi untuk dikembangkan.
Dalam hal ini, pabrik tahu dan tempe merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM). Dimana Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Sedangkan menurut Keppres No. 99 tahun 1998, Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Usaha Kecil Menengah (UKM)  juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu meningkatkan perekonomian rakyat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan mampu menyerap tenaga kerja. Salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bertempat dipabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju Makmur”.
Dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) ataupun pabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” sendiri tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan dalam menjalankan maupun mempertahankan usaha tersebut tetap berjalan. Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam pabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” adalah seperti produksi. Dimana produksi yang dimaksud adalah bahan baku, baik yang primer (kedelai) hingga bahan baku sekunder (kayu bakar) yang sulit didapat dan harganya yang cukup mahal. Masalah-masalah tersebut akan menghambat kelangsungan berjalannya usaha yang dijalankan, maka dari itu strategi mempertahankan produk sangatlah dibutuhkan dalam menjalankan usaha agar tetap stabil.  
Bahan bakar adalah salah satu bahan penentu yang penting dalam proses pembakaran atau perebusan tahu dan tempe. Bahan bakar kayu salah satunya. Kayu bakar adalah segala jenis bahan kayu yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar. Umumnya kayu bakar merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan pemotongan, dan masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayunya. Indonesia terlebih Kalimantan dikenal sebagai penghasil kayu yang mendominasi pasar pada masa kejayaannya, sehingga terjadi penebangan kayu secara besar-besaran, baik kayu yang digunakan untuk bahan bangunan hingga dijadikan sebagai kayu bakar. Hal ini diyakini sebagai penyebab terjadinya perubahan lingkungan yang terjadi saat ini, dan berimbas pada pelarangan permanen oleh pemerintah terhadap penebangan pohon secara ilegal, dengan adanya pelarangan ini, nilai jual dan beli kayu untuk dijadikan kayu bakar pun menjadi sangat mahal. Mahalnya kayu bakar sendiri menjadi permasalahan dalam pembuatan tahu tempe, dimana pemilik pabrik akan mengeluarkan biaya lebih besar hanya untuk bahan bakar.
Dalam kaitannya dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diajak untuk meneliti dan merumuskan masalah yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan dalam masyarakat dan merumuskannya. Dengan makin tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mahasiswa dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat berdaya dan berhasil . Oleh karena itu, teori yang didapatkan dari bangku kuliah diharapkan dapat diterapkan di lapangan. Pengetahuan teoritis belumlah dapat memberikan gambaran yang konkret jika belum diterapkan di lapangan.
Oleh karena itu melalui KKN ini mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.


1.2 Batasan Masalah
       Bagian ini sangat erat dengan pokok masalah yang tercermin dibagian latar belakang masalah. Dengan keterbatasan peneliti baik waktu, dana dan yang lainnya maka peneliti disini hanya meneliti beberapa masalah yang ada. Jadi tidak semua masalah yang muncul diteliti, agar hasil penelitian lebih fokus. Batasan masalah yang diambil dalam penelitian kali ini yaitu :
1.      Permasalahan pada produksi yang berfokus pada mahalnya kayu sebagai bahan bakar pembuatan tahu tempe.
2.      Bagaimana cara mempertahankan produktifitas tahu.
1.3 Tujuan KKN
1.    Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat dan pengalaman dalam kerja nyata.
2.    Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadian mahasiswa..
1.4  Manfaat KKN
1.    Bagi Mahasiswa
Melatih para mahasiswa agar lebih terampil dalam memecahkan masalah yang ada didalam masyarakat agar dapat mampu memberdayakan masyarakat secara langsung.
2.    Bagi Perguruan Tinggi
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.

3.      Bagi Masyarakat
Memperolehan bantuan pemikiran dan ilmu pengetahuan dalam merencanakan serta memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.               

  
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
       Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
            Menurut Soekidjo Notoatmodjo (dalam Lang,2012) dalam buku
“Pengembangan Sumber Daya Manusia” menyatakan bahwa Kualitas Sumber
Daya Manusia adalah menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik (kualitas fisik)
dan aspek nonfisik (kualitas non-fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja,
berfikir dan keterampilan.      
Menurut Sinuraya (2005:19) pengertian Bahan baku merupakan bahan dasar yang dipakai dalam proses produksi perusahaan yang merupakan bagian terbesar didalam pembentukan barang jadi.
Menurut Guritno (2002:342) bahan baku adalah bahan yang sama sekali mentah
atau belum diolah, yang dipakai untuk pembikinan suatu produk.
Menurut Mulyadi (2005:270) bahan baku yang dapat digunakan dalam proses
produksi dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan Baku langsung
Maksud semua bahan baku yang merupakan bagian dari berbagai barang jadi yang dihasilkan.
2 Bahan Baku Tidak langsung
Maksudnya bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetap tetapi tidak secara langsung tampak barang jadi yang akan dihasilkan.
2.1.1 Pengertian Persediaan Bahan Baku
            Pada dasarnya tujuan dari persediaan bahan baku adalah untuk mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berturut-turut dan terus menerus dalam menghasilkan barang atau produk. Dengan demikian dapatlah dilakukan bahwa persediaan bahan itu mempunyai peranan yang tidak dapat diabaikan dalam pengembangan perusahaan.
Menurut Assauri (2004:170) Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan baku
Hal yang sangat erat hubungannya dengan penyediaan bahan baku ini adalah mengenai besar kecilnya penyediaan bahan baku itu sendiri. Besar kecilnya penyidaan bahan baku persediaan bahan baku relatif bagi setiap perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku yang
dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut (Reksohadiprodjo, 2002:28) :
1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap
gangguan kehabisan persediaan bahan baku yang mana akan dapat menghambat
atau mengganggu jalannya proses produksi.
2. Volume dari produksi yang direncanakan, dimana volume produksi yang
direncanakan itu sendiri sangat tergantung pada volume penjualan yang telah
direncanakan oleh perusahaan.
3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk mendapatkan biaya
pembelian yang minimal.
4. Harga dari pembelian bahan baku.
5. Biaya penyimpanan dan resiko menyimpan digudang.
2.2 Penyimpanan dan Penggudangan
            Faktor yang pengaruhnya sangat besar terhadap penanganan barang adalah letak dan desain gudang dimana barang tersebut disimpan. Kegiatan penggudangan dalam hal ini pada umumnya adalah kegiatan penyimpanan bahan persediaan.

Secara umum gudang diperlukan dengan dua  tujuan sebagai berikut:
  1. Pengurangan biaya transportasi dan produksi. Gudang memiliki peranan penting dalam proses pengendalian dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya gudang berkaitan erat dengan persediaan barang namun pada posisi tertentu gudang dapat mengurangi biaya transportasi dan produksi.
  2. Kebutuhan produksi. Dalam suatu produksi tentunya akan menghasilkan barang dengan karakteristik dan sifat yang berbeda pula, ada jenis barang yang bisa langsung dikonsumsi dan ada juga barang yang harus disimpan terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Contoh dari barang ini adalah minuman anggur, untuk barang seperti ini dan karakteristik serupa memerlukan gudang sebagai tempat penyimpanan barang ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2.2.1 Analisis SWOT
            Menurut Hunger and Wheelan (2003) Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, di samping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal.
            Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. analisis ini didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah SWOT (Rangkuti, 2006).  
Tabel 2.2.1 Identifikasi faktor Kekuatan, kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam pemasaran tahu di pabrik “Home Industri Maju Makmur”.
Faktor Internal
Kekuatan
Kelemahan
Sumber Daya Manusia
·         Berpengalaman dalam bidang industri tahu
·         Tingkat pendidikan yang rendah
Pemasaran
·         Pemasaran langsung ke konsumen
·         Kualitas tahu dan tempe yang baik
·         Cakupan pemasaran yang terbatas
Produksi
·         Pembuatan tahu dan tempe yang masih tradisional
·         Alat produksi yang masih terbatas dan tidak berkembang.
Manajemen
·         Limbah dikelola dengan optimal
·         Kurang pengawasan bagian pelayanan
Faktor Eksternal
Peluang
Ancaman
Pesaing
·      Hubungan baik dengan antar Pesaing
·      Pabrik sudah terkenal di wilayah sekitar
·         Adanya persaingan kualitas dan kuantitas dari industri tahu
Konsumen
·         Adanya kepercayaan dari konsumen

Pemasok Bahan Baku
·         Kualitas bahan baku terjamin
·         Harga bahan baku yang tidak tetap


 
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA KEGIATAN
3.1 Teknik Pelaksanaan Kegiatan
       Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan dilaksanakan dipabrik tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” yang beralamat di Jl. Camar 20 Nomor 23 RT 05 RW 02 Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Industri ini berdiri sekitar tahun 1992 dan sudah beroperasi sampai sekarang.
       Jumlah tenaga kerja di pabrik tahu berjumlah tiga belas (13) orang, dan dibantu siswa magang sebanyak dua (2) orang. Proses produksi mulai dari pengolahan bahan mentah hingga pemasaran dilakukan oleh pekerja secara bersama-sama. Hal yang dapat dilihat dari pengamatan terhadap proses produksi di pabrik tahu dan tempe adalah setiap pekerja seperti pada industri besar.
2.2    Kegiatan yang Ditekuni
2.2.1        Permasalahan
Menganalisa Mekanisme pemasaran tahu dan tempe ini melibatkan beberapa pihak diantaranya produsen, konsumen, pemasok, dan lembaga pemasaran. Masalah yang dihadapi oleh industri tahu dan tempe “Home Industri Maju Makmur” di kota  Sampit ini salah satunya adalah masalah dibidang bahan baku kayu bakar. Harga kayu bakar yang cukup tinggi, dimana jika membeli kayu bakar sebanyak 1 truk menghabiskan uang Rp. 1.000.000,- dan isi kayu bakar itupun tidak sampai penuh.


2.2.2        Sebab Masalah
            Sebab masalah yang ada di Pabrik “Home Industri Maju Makmur” dikarenakan pembuatan tahu dan tempe masih tradisional dan masih mengandalkan bahan baku kayu pohon. Kurangnya pengetahuan mengenai bahan bakar pengganti yang jauh lebih ramah lingkungan.
2.2.3        Akibat Masalah
Akibat dari ketergantungan kepada kayu bakar dari pohon menyebabkan rusaknya lingkungan secara global, dan dalam pabrik sendiri mengalami pengurangan produksi hingga harus menanggung kerugian berupa penambahan anggaran untuk masalah bahan bakar kayu.
2.2.4        Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah yang kami sarankan yaitu antara lain:
1.      Membuat gudang pemasok untuk kayu bakar, agar pada saat harga kayu dalam kondisi stabil, pemilik dapat membeli pasokan untuk kayu bakar cadangan.
2.      Menggantikan bahan bakar kayu dengan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan contoh seperti briket (serbuk gergaji kayu).
2.2.5        Pemecahan Masalah
Dari kedua alternatif diatas dapat kami simpulkan bahwa untuk pemecahan masalah bahan bakar dari Pabrik “Home Industri Maju Makmur”, akan lebih baik jika bahan bakar kayu diganti dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Serta perlu adanya sosialisasi mengenai bahan bakar alternatif yang akan membantu pemilik agar bisa membantu warga sekitar untuk lebih bisa menjaga lingkungan sekitar.
2.2.6        Program Unggulan
Tujuan             : Untuk Meningkatkan daya beli konsumen pada produk tahu dan tempe disemua kalangan,serta dapat meningkatkan keuntungan atau laba dan meminimalkan kerugian yang akan diperoleh. Serta mensejahterakan para karyawan pabrik.
Sasaran            : Pemilik pabrik serta semua karyawan
Tanggal           : 13 Maret 2018
Waktu             : 14.00 – 17.00 WIB
Tempat            : Pabrik Tahu dan Tempe “Home Industri Maju Makmur”
Alamat            : Jl. Camar 20 Nomor 23 RT 05 RW 02 Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
2.2.7        Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Bentuk kegiatan          :
1.      Pembukaan KKN,
2.      Mengadakan acara gotong royong
3.      Sosialisasi Cara mempertahankan produk
4.      Mempelajari proses pembuatan tahu dan tempe
5.      Penutupan KKN.
Tujuan                         :
Menjalin silaturahmi dan mengenal pemilik dan para karyawan dipabrik tersebut.

2.3    Sumber Dana
Sumber dana ini kegiatan ini berasal dari Anggaran Perguruan Tinggi (STIE Sampit).
2.3.1   Anggaran Rencana Kegiatan
Anggaran Dana untuk Sosialisasi dan Pengabdian    :

No.
Keterangan
Banyak
Harga persatuan
Jumlah
1
Baju Kaos (Cindramata)
18
Rp.  27.500,-
Rp. 495.000,-
2
Sablon
18
Rp. 20.000,-
Rp. 360.000,-
3
Konsumsi Makanan Peserta
18
Rp. 10.000,-
Rp. 180.000,-
4
Air Mineral (Aqua)
1 Dus
Rp. 35.000,-
Rp. 35.000,-
5
Spanduk Uk. 1*3
2
Rp. 105.000,-
Rp. 210.000,-
TOTAL
Rp. 1.280.000,-


2.3.2   Jadwal Kegiatan
No.
Tanggal
Waktu
Nama Kegiatan
Narasumber
1
Sabtu
17-03-2018

15.00 s/d 17.00

Pembukaan KKN
Dosen Pembimbing
2
Minggu
18-03-2018

15.00 s/d 17.00

Sosialisasi
Dosen Pembimbing & Mahasiswa
3
Senin
19-03-2018

15.00 s/d 17.00

Sosialisasi
Mahasiswa
4
Selasa
20-03-2018

15.00 s/d 17.00

Mempelajari proses pembuatan tahu dan tempe
Mahasiswa
5
Rabu
21-03-2018

15.00 s/d 17.00

Kegiatan sosial dipabrik
Mahasiswa
6
Kamis
22-03-2018

15.00 s/d 17.00

Penutupan KKN
Dosen Pembimbing




Daftar Pustaka

Arif dan Wibowo. 20004. Akuntansi Untuk Bisnis Usaha Kecil dan Menengah. Grasindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua Belas, PT. Indekx, Jakarta.

Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya on Segmentasi Seri 9 Elemen Marketing. PT. Mizan Pustaka, Bandung.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2004, Manajemen Pemasaran 2, Edisi Milenium, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L, 2003. Manajemen Strategis, Andi, Jakarta.

Freddy, Rangkuty. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Maningkatkan Kepuasan
 Pelanggan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Iswanto. 2008. Design dan Implementasi Sistem Embeded. Gava Media,
Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar