PENGANTAR
ILMU EKONOMI MAKRO
Disusun oleh:
Lingga Agus
Susanto
Amar Ma’ruf
Sidri Candra
Rusita Nur
Khasanah
Milawati
Anggun Cahyani
Novi Yanti
Bab
7
Dari
PDB Sampai Disposable Income
Untuk mengukur
output ekonomi, seringkali kita tidak berhenti pada PDB saja. Mengapa ?karena
PDB belum mencerminkan total nilai negara, yang disebut sebagai diposable
income.
PNB
PDB
dapat disesuaikan menjadi PNB (produk nasional bruto) atau GNP (gross
national product).PNB menunjukan hasil output ekonomi suatu negara yang
menjadikan klain atau hak penduduk suatu negara.
Tabel
PDB dan PNB nominal maupun riil
pem
|
tahun
|
||||
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
|
GDP, nominal
|
1.009.789,4
|
1.684.280,5
|
1.863.274,8
|
2.043.835,6
|
2.303.213,6
|
pendapatan daktor
produksi neto LN
|
(92.133,2)
|
(61.051,2)
|
(54.513,1)
|
(79.628,6)
|
(58.375,6)
|
produk nasional bruto,
nominal
|
1.297.633,2
|
1.632.229,3
|
1.808.761,7
|
1.964.207,0
|
2.244.838,0
|
GDP, riil
|
1.389.769,4
|
1.442.984,5
|
1.506.104,2
|
1.578.559,1
|
1.660.580,1
|
pendapatan daktor
produksi neto LN
|
(92.133,2)
|
(66.210,6)
|
(56.357,0)
|
(81.230,8)
|
(59.298,3)
|
produk nasional bruto,
riil
|
1.297.636,2
|
1.376.773,0
|
1.449.747,2
|
1.497.328,3
|
1.601.281,8
|
Yang
termasuk kedalam komponen klain luar negeri yang ada didalam PDB Indonesia
antara lain gaji ekspatriat,lisensi dan hak paten yang dimiliki perusahaan
asing, dan lain-lain. Dengan cara lain yang sama, komponen komponen tersebut
yang merupakan hak kedudukan Indonesian diluar negeri dimasukan kedalam PDB
Indonesia menghasilkan PNB.
Pendapatan
Nasional
Pendapatan
nasional atau national income adalah PNB yang disesuaikan dengan pajak tidak
langsung dan penyusutan. Yang dimaksud dengan pajak tidak langsung adalah pajak
yang dibebankan terhadap barang dan jasa sehingga sifatnya tidak langsung pada setiap individu. Yang termasuk kedalam
pajak tidak langsung antara lain PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPnBM (Pajak
Penjualan Barang Mewah). Berbeda dengan pajak langsung, yaitu pajak yang
langsung dibebankan pada setiap orang, yang terdiri dari PPh (Pajak Penghasilan)
individu, PPh badan, pajak terhadap jaminan sosial, dan pajak terhadap hibah
atau hadiah.
Selain
disesuaikan dengan pajak tidak langsung, PNB perlu dikurangan dengan peyusutan
untuk mendapatkan Pendapatan Nasional. Penyusutan merupakan pengurangan nilai
barang modal secara nasional karena kemampuan operasi atau produksi menurun.
item
|
tahun
|
||||
2000
|
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
|
produk nasional bruto,
nominal
|
1.207.636,2
|
1.623.229,3
|
1.808.761,7
|
1.984.207,0
|
2.244.838,0
|
pajak tidak langsung
neto
|
37.741,0
|
31.425,7
|
71.186,3
|
85.272,2
|
70.325,2
|
penyusutan
|
69.488,5
|
84.214,1
|
94.890,0
|
104.337,9
|
86.260,8
|
pendapatan nasional,
nominal
|
1.190.406,7
|
1.507.589,5
|
1.642.685,4
|
1.774.596,9
|
2.088.252,0
|
produk nasional bruto,
riil
|
1.297.636,2
|
1.376.773,9
|
1.449.747,2
|
1.497.328,3
|
1.601.281,8
|
pajak tidak langsung
neto
|
37.741,0
|
27.283,1
|
56.569,5
|
64.304,7
|
50.709,7
|
penyusutan
|
69.488,5
|
27.149,2
|
75.219,0
|
78.608,0
|
61.989,7
|
pendapatan nasional,
riil
|
1.190.406,7
|
1.277.341,6
|
1.317.938,7
|
1.354.415,6
|
1.488.582,4
|
Tabel pendapatan nasional
Bab
8
Menukur
Keluaran Ekonomi
Produk Domestik
Bruto
PDB
adalah total nilai(dalam satuan mata uang) dari semua produk akhir, baik berupa
barang maupun jasa, disuatu negara.
Pada
dasarnya ada tiga cara menhitung PDB. Pendekatan output, pendekatan
pengeluaran,dan pendekatan pendapatan.
Pendekatan Output
Berdasarkan
pendapatan output, PDB dihitung
berdasarkan hasil produk, baik barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh
produsen.
Pendekatan Pengeluaran
Penghitungan
PDB berdasarkan pendekatan pengeluaran didasari oleh prinsip sederhana selama
semua barang yang dihasilkan disuatu negara dibeli semuanya oleh masyarakat
disuatu negara, maka nilai produk sama dengan nilai pengeluarannya. Konsumen
akhir adalah mereka yang membeli produk untuk keperluan konsumsi. Pemerintah
adalah pihak yang membeli suatu produk untuk keperluan konsumsi maupun
untuk investasi. Pihak swasta atau produsen adalah pihak yang membeli
produk untuk keperluan dan operasional perusahaan. pembeli luar negeri adalah
pemerintah maupun swasta diluar negeri yang memberi peluang produsen indonesia
untuk melakukan ekspor.
Secara
matematis, PDB dengan pendekatan pengeluaran ditunjukkan dengan rumus berikut :
PDB=C+G+I+(X-M)
C= konsumsi
masyarakat
G=pengeluaran
pemerintah baik untuk konsumsi maupun investasi
I=investasi
X=ekspor, dan
M=impor
Pendekatan
Pendapatan
Menurut
pendekatan ini, produk domesti merupakan penggabungan semua penghasilan. Pada
dasarnya, setiap output diproduksi oleh faktor-faktor produksi, yaitu
buruh, modal,dan tanah.
PDB
berdasarkan pendapatan dapat dikelompokkan kedalam komponen-komponen berikut :
· Konpensasi
keryawan (buruh) termasuk gaji, tunjangan, dan sebagainya.
· Pendapatan sewa
tanah
· Pendapatan
sewa-sewa lainnya
· Pendapatan bunga
bersih
· Laba perusahaan
· Pajak produksi
· Kesalahan
statistik
BAB
18
Inflasi
Inflasi
adalah kenaikan harga pada keseluruhan harga barang dengan sipat yang tidak
sesaat, contoh dihari besar seperti lebaran, natal, dll, tidak dikatakan
inflasi karena sipat yang sesaat.
Inflasi
dihitung berdasarkan semua barang dan jasa, karena untuk alasan kepraktisan
inflasi didasarkan pada barang yang sebagian besar digunakan oleh masyarakat
sejumlah 776 komoditas barang dengan pesebaran di 45 kota di Indonesia
Kategori
|
Jenis barang
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Bahan makanan
Makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau
Perumahan, air,
listrik, gas
Sandang
Kesehatan
Pendidikan rekreasi
Trasfort,
komunikasi, dan jasa keuangan
|
Penghitungan
Inflasi
Penghitungan
inflasi berdasarkan perubahan harga
Inflasi =P1 –P0
P0
Dengan
P1 harga barang diakhir periode dan P0 harga barang diawal periode,
Jenis inflasi
Menurut
Budiono(1989) inflasi digolongkan berdasarkan besarnya dibagi atas :
·
Inflasi ringan ( dibawah 10 %)
·
Inflasi
sedang (antara 10% sampai dengan 30%)
·
Inflasi
berat (antara 30% sampai dengan 100%)
·
Hiperinflasi
(di atas 100%)
Samuelson
dan Nordhaus (2005) menggolongkan inflasi
menjadi 3 :
·
Low
Inflasion, yaitu dibawah 10%, digolongkan normal dan orang masih percaya dengan
uang
·
Galloping
Inflasion atau double digit ata triple digit, inflasi dalam kisaran 20% sampai
200% pertahun, dalam kondisi ini orang mulai tidak percaya dengan uang ,
·
Hyferinflasion
diata 200% per tahun, orang orang tidak percaya pada uang dan lebih memilih
membelanjakannya , karena kebanyakan barang seperti emas, tanah, dan bangunan
relatif lebih tinggi dari inflasi
Berdasarkan sumber inflasi
·
Inflasi
berdasarkan tarikan permintaan, meningkatnya jumlah permintaan dengan
ketersedian barang yang rendah
·
Inflasi
dorongan biaya, karena biaya atau faktor produksi meningkat sehingga produsen
harus menaikan harga
Berdasarkan
asal inflasi
·
Inflasi
domestik
Yaitu inflasi yang
berasal dari dalam negegi, misal permintaan terhadap suatu barang tinggi maka
akan terjadi inflasi tarikan permintaaan, dan sebagainya
·
Inflasi
bersumber dari luar negeri
Misal terjadi lonjakan permintaan
ekspor secara terus menerus , maka akan terjadi inflasi tarikan permintaan, dan
sebagainya
Berdasarkan
harapan masyarakat
·
Inflasi
harapan (expected inflasion), yaitu besar nilai inflasi yang diperkirakan akan
terjadi.
·
Inflasi
bukan harapan (unexpected inflasion), yaitu inflasi yang diperkirakan tidak
terjadi, misal dalam beberapa tahun sebesar 5% tapi pada tahun berikut
menyimpang dari nilai tersebut
Dampak infasi
Menurut
Samuelson dan Nordhaus inflasi berdampak pada beberapa hal :
1.
Resdistribusi pendapatan dan kekayaan
Bayangkan anda
memiliki kekayaan Rp 20 jt dan anda pinjamkan keada debitur selama setahun
dengan bunga 10% pertahun, kemudian debitur menginvestasikan uangnya untuk membeli
tanah, namun ternyata inflasi selama 1 tahun 18%, maka anda akan menjadi miskin
8% dan debitur menjadi lebihkaya karena harga tanah akan meningkat
2.
Distorsi
harga, pada inflasi rendahpembeli dan penjual dapat mengetahui dan dapat
mencari barang subtitusi, namun tidak untuk inflasi nilai tinggi.
3.
Distorsi
penggunaan uang, dalam keadaan ini orang cendrung meminimalkan penggunaan uang
karna nilainya yang cenderung menurun
4.
Distorsi
pajak, semakin tinggi inflasi semakin tinggi beban pajak riil yang dibayarkan
Inflasi inersia
Adalah kecenderungan setiap orang
percaya bahwa setiap tahun akan terjadi inflasi , dalam negara maju infalsi
berada dalam ksaran 3 % sedangkan di negara berkembang terjadi sekita 7 % dalam
keadaan normal, Inflasi inersia juaga dikatakan sebagai inflasi harapan
Peningkatan permintaan
Ada juga pandangan yang
menyatakan bahwa infalsi terjadi karena peningkatan uang yang beredar ,
bertambahnya jumlah uang menyebabkan turunnya suku bunga akibat selanjutnya
adalah terjadinya penigkatan investasi, pemasalahnya pada apabila tidak
diimbangi pada peningkatan jumlah barang
Selain peningkatan jumlah uang
peningkatan permintaan yang disebabkan oleh inflasi harapan . bila masyarakat
meyakini akan terjadi inflasi, maka kecendrungan membelanjakan uangnya saat ini
dan menyimpan barang.
SR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar